TANGGAL 5 Maret 2013 adalah pertemuan hari kedua anggota Dewan Kardinal dalam
serangkaian sidang yang disebut ‘pra-konklaf’. Pada tahapan ini belum
terjadi proses eleksi (pemilihan) Paus baru. Yang dibicarakan justru
masalah-masalah teknis dan progam tatacara konklaf itu sendiri.
Jadi,
agenda utama memilih Paus tidak terjadi pada sidang-sidang pra-konklaf
ini. Maka dari, rumor bahwa Kardinal Scola Angelo yang kini menjadi
Uskup Agung Milan sudah terpilih menjadi Paus tentu saja tidak bisa
dikategorikan sebagai berita benar. Sekalipun, hoax itu di milis-milis BBM dikatakan memakai sumber RAI, jaringan televisi Italia.
Pada
hari kedua sidang pra-konklaf ini, semakin banyak kardinal datang ke
Vatikan untuk mengikuti konklaf. Menurut jurubicara Vatikan Pastur
Thomas Rosica kepada CNN,
setidaknya masih akan ada 8 kardinal lagi yang akan datang pada
hari-hari mendatang. Ke-8 kardinal ini punya hak dan kans sama menjadi
Paus lantaran usia mereka di bawah 80 tahun.
Total jenderal, jumlah kardinal elector dalam konklaf ini akan sebanyak 115 orang.
Menurut
Kepala Jurubicara Vatilan Pastur Federico Lombardi SJ, pada pertemuan
pagi hari ini belum berhasil dicapai kesepakatan di antara 142 kardinal
peserta pra-konklaf mengenai kapan harinya konklaf bisa dimulai. “Agenda
kapan konklaf akan dimulai masih didiskusikan dan keputusan kapan juga belum diambil,” kata romo Jesuit ini.
Isu besar yang lagi digodok Sidang Pra-konklaf ini adalah mencari figure paus macam apa yang dibutuhkan Gereja saat ini dan masa depan, terutama ketika Gereja menghadapi berbagai tantangan dan harapan masa depan.
Isu besar yang lagi digodok Sidang Pra-konklaf ini adalah mencari figure paus macam apa yang dibutuhkan Gereja saat ini dan masa depan, terutama ketika Gereja menghadapi berbagai tantangan dan harapan masa depan.
Ketika masih bertahta di Vatikan, Paus Benedictus membuat amandemen penting tentang prosedur ‘proses alih kekuasaan’ dari masa sede vacante ke hari dimulainya konklaf. Aturan lama yang pernah berlaku sepanjang 500 tahun terakhir menyebutkan, masa sede vacante berlangsung kurun waktu antara 15-20 hari pasca meninggalnya Paus.
Namun, Paus Benedictus mengamandemen aturan penting itu. Di antaranya, memperpendek masa sede vacante dan memutuskan agar konklaf sebaiknya secepat mungkin digelar agar ‘vacuum of power’ di Vatikan jangan sampai terlalu lama.
Menurut praperkiraan Federico Lombardi SJ, besar kemungkinan hari pertama konklaf akan terjadi pada tanggal 15 Maret 2013.
Masa ‘sede vacante’
Meski masih dalam masa sede vacante,
namun sudah berhembus kencang rumor mengenai kandidat potensial untuk
menjadi Paus berikutnya. Yakni Kardinal Angelo Scola yang kini menjadi
Uskup Agung Milano; juga rekannya sebangsa yakni Kardinal Tarcisio
Bertone yang kini menjadi carmelenggo alias Kepala Rumah Tangga Vatikan.
Dari
Ghana, Afrika, berhembus nama Kardinal Peter Turkson. Kalau sampai
kardinal kulit hitam ini terpilih menjadi Paus baru, maka inilah sejarah
penting Gereja Katolik Semesta dimana Pausnya datang dari Benua Afrika.
“Paus” Turkson akan menjadi Uskup Roma kulit hitam pertama di Vatikan
setelah sejarah mengukir perjalanan waktu selama 1.500 tahun ketika Paus
Gelasius I dari Afrika meninggal dunia.
Dari
kawasan Amerika Utara muncul nama Kardinal Marc Quellet dari French
Canada. Ini berarti, dia akan menjadi Paus pertama kali dari kawasan
Amerika Utara.
Menurut Pastur Federico Lombardi SJ, tak kurang 4.300 wartawan sudah
menyatakan diri mendapatkan akses dari Vatikan untuk meliput
seluk-beluk konklaf ini. Meski demikian, sesuai tradisi yang berlaku di
Gereja, para penulis warta ini tidak akan boleh masuk ke Kapel Sistina
dimana konklaf itu sendiri berlangsung.
Photo credit: Suasana sidang pra-konklaf di Vatikan, Maret 2013 (Ist)
Sumber: CNN International