Akhir Zaman


Seperti apakah yang terjadi ketika "akhir zaman" benar-benar datang? Kita bisa melihat situasi, kerusakan yang diakibatkan, kepanikan dan ketakutan yang ditimbulkan … dari berbagai film yang berbicara tentang itu, Deep Impact, Armageddon, The Day After Tomorrow, 2012. Seperti itukah nanti kenyataannya?


Lalu, apa kata Yesus berkaitan dengan akhir zaman ini di dalam Kitab Suci? Buku Akhir Zaman (Kata-kata Masyal Bermoral) - Seri Firman Hidup 5, yang terbaru dari Rm. Surip Stanislaus, OFMCap., ahli Kitab Suci, memaparkannya.
Mari kita simak apa yang disampaikan penulis dalam kata pengantarnya di bawah ini.

PENGANTAR
“Sesungguhnya waktu akan datang,”
demikianlah firman Tuhan ALLAH,
“Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini,
bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air,
melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.”
(Am 8:11)

Seratus tahun telah berlalu. Saat itu umat Katolik tidak diperbolehkan membaca, apalagi menafsirkan Kitab Suci. Di abad ke-20 perubahan terjadi secara dramatis. Umat semakin berminat membaca Kitab Suci. Berbagai kelompok maupun perorangan kreatif dan aktif studi mendalami Kitab Suci. Aneka bentuk dan metode inovatif diuji untuk mengakrabi Kitab Suci. Bukankah itu tanda bahwa orang telah lapar dan haus akan firman Allah? Kiranya nubuat Nabi Amos telah menjadi nyata di zaman sekarang ini.

Buku seri FIRMAN HIDUP ini mau menyajikan bacaan ringan bagi yang lapar dan haus akan firman-Nya. Dipilih nama “firman hidup”, karena firman Allah itu dapat mengenyangkan yang lapar dan memuaskan yang haus, sehingga orang diberi daya untuk mempertahankan dan melanjutkan kehidupan. Setiap buku akan memaparkan ayat-ayat pilihan yang sering dimengerti secara keliru dan potensial melahirkan salah tafsir. Skemanya akan mengikuti alur: Ayat Pilihan – Melihat Konteks – Mencari Pesan – Menjimpit Pesan – Mengucap Doa.

Ayat pilihan akan ditempatkan dalam konteks yang semestinya lewat upaya melihat konteksnya. Untuk itu beberapa teks disertai data-data arkeologis dewasa ini demi memperluas cakrawala pandang kita. Mencari pesan menjadi proses selanjutnya untuk menemukan pokok pengajaran Yesus bagi hidup kita. Dipakai istilah “menjimpit pesan”, karena kita hanya mengambil sedikit dari kekayaan ajaran Yesus yang ditawarkan. Perkataan “mengucap doa” pun sengaja dipilih, karena doa yang sesungguhnya harus melibatkan seluruh diri kita. Maka, sekurang-kurangnya kalau doa yang sungguh-sungguh tidak terwujud, cukuplah kita mengucapkan doa terumus sebagai ungkapan syukur dan harapan kita.

Seri kelima dengan judul AKHIR ZAMAN (KATA-KATA MASYAL BERMORAL) ini memaparkan kata-kata Yesus tentang akhir zaman dalam bentuk perumpamaan yang dapat menginspirasi hidup kita semakin bermoral. Perumpamaan berasal dari kata Yunani parabole, yang merupakan gabungan dari kata para-ballo, yang artinya “menempatkan di samping” atau “menyejajarkan”. Jadi, perumpamaan adalah bentuk pengajaran secara tidak langsung yang mempergunakan gaya bahasa perbandingan. Kata parabole sendiri terjemahan dari kata Ibrani masyal, yang artinya lebih luas dan bisa berupa “perumpamaan, kiasan, peribahasa, pepatah, teka-teki”.

Yesus mengajar dengan perumpamaan: “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan” (Mat 13:35). Kepada para murid-Nya Yesus mengatakan: “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti…” (Mrk 4:11-12). Mengapa begitu? Di antara para pendengar Yesus ada orang-orang yang bebal dan tertutup hatinya. Mereka itulah orang-orang yang meskipun mendengar tidak mengerti dan melihat tidak menanggap, karena ajaran Yesus harus ditanggapi dengan iman. Para murid menanggapi ajaran Yesus dengan iman, sehingga mereka dapat mengerti rahasia tentang Kerajaan Allah.

AKHIR ZAMAN (KATA-KATA MASYAL BERMORAL) ini menyajikan pengajaran Yesus tentang akhir zaman yang mempergunakan kisah pendek dari hidup sehari-hari sebagai perbandingan untuk menjelaskan ajaran iman, kebenaran atau moral.

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.” (Mat 13:30)

“Jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat.” (Mrk 13:29)

“Berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.” (Mrk 13:33)

“Hendaklah kamu siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.” (Luk 12:40)

“Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Mat 25:13)

“Campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan.” (Mat 25:30)

“Apabila Anak Manusia datang... Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.” (Mat 25:31,33)

“Pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.” (Mat 13:49)

Dengan kata-kata dalam bentuk perbandingan itu Yesus mau memancing para pendengar-Nya, agar menanggapi ajaran-Nya secara aktif dengan berpikir, berpendapat, bersikap, bertingkah laku dan bertindak yang bermoral. Pengajaran Yesus ini sejalan dengan pengajaran para nabi: “Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada kurban-kurban bakaran” (Hos 6:6). Penulis Amsal pun mengatakan: “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan pengharapan dalam pandangan Allah serta manusia. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan” (Ams 3:3-7).

Bima-Sumbawa 2012
Surip Stanislaus, OFMCap.


Maka,  
"Berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba"
(Mrk 13:33)