Melibatkan Tuhan dalam Hidup Kita

Dengan TuhanPERNAHKAH Anda merasa ada sesuatu yang hilang dari hidup Anda? Saya rasa Anda pernah mengalami hal ini. Apalagi ketika Anda merasa Tuhan jauh dari hidup Anda, Anda pasti akan mencari dan menemukannya.
Suatu hari, seorang gadis merasa galau dalam hidupnya. Ia tidak tahu apa yang menyebabkan ia merasa galau. Kegalauan itu menguasai dirinya seharian penuh. Ia menjadi bingung, karena baru kali itu ia merasa diri dikuasai kegalauan itu. Ia terus berusaha mencari penyebab kegalauan yang timbul dalam hatinya.
Setelah lama merenung, gadis itu mendapatkan jawabannya. Selama ini, ia selalu berusaha sendiri. Ia merasa kuat untuk bekerja sendiri. Ia merasa bahwa apa yang dilakukan itu sudah benar. Tetapi sejatinya masih ada yang kurang dalam pekerjaannya. Masih ada yang tertinggal yang belum ia lengkapkan pada pekerjaannya.
Untuk itu, ia masuk ke dalam kamarnya. Di sana ia mengheningkan diri. Ia berusaha untuk bertemu dengan Tuhan dalam suasana hening itu. Ia memohon kepada Tuhan untuk melengkapi pekerjaannya. Ia berdoa, “Tuhan, bantu saya menyempurnakan pekerjaan saya. Dengan demikian, saya memperoleh ketenangan dalam hidup ini.”
Setelah berdoa dalam keheningan itu, ia melanjutkan pekerjaannya. Ia merasa bahwa Tuhan ikut terlibat dalam pekerjaannya. Tuhan campur tangan melalui rahmatNya. Tuhan tidak meninggalkan manusia bekerja sendirian. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pekerjaannya itu pun selesai dengan sukses.
Sahabat, banyak orang merasa cukup bekerja sendirian. Mereka merasa bahwa tenaga dan pikiran mereka sendiri mampu membawa mereka pada kesuksesan hidup. Karena itu, mereka tidak peduli terhadap bantuan orang lain. Mereka merasa orang lain menjadi pengganggu dalam pekerjaan mereka.
Kisah di atas mau mengungkap hal yang sebaliknya. Manusia tidak mampu bekerja sendirian. Manusia membutuhkan bantuan orang lain. Bahkan manusia membutuhkan rahmat demi rahmat dari Tuhan yang diimaninya. Gadis dalam kisah di atas merasa ada yang kurang. Ia sudah berjuang untuk meraih kesempurnaan dalam pekerjaannya, tetapi masih saya ada yang kurang. Yang kurang itu kemudian disempurnakan oleh Yang Tak Kelihatan, yaitu Tuhan. Tuhan menyentuhnya dengan rahmat demi rahmat, sehingga pekerjaan gadis itu menjadi sempurna.
Ungkapan ‘melibatkan Tuhan’ dalam kehidupan kita sudah tidak asing lagi bagi orang yang percaya. Melibatkan Tuhan dalam segala perkara. Melibatkan Tuhan dalam kehidupan rumah tangga. Melibatkan Tuhan dalam pekerjaan kita. Hal-hal ini mau mengatakan kepada kita bahwa kita manusia terbatas. Kita tidak bisa melakukan segala-galanya sendirian. Kita butuh bantuan dari Yang Tak Kelihatan bagi pekerjaan-pekerjaan kita.
Memang, Tuhan tidak bisa lihat dengan mata telanjang. Tetapi Tuhan bekerja seperti garam yang larut dalam sayuran yang kita makan. Tuhan bekerja diam-diam dan kita merasakan akibatnya. Untuk itu, yang dibutuhkan dari kita adalah hati yang terbuka menerima rahmat demi rahmat yang datang dari Tuhan. Dengan demikian, hidup kita menjadi sungguh-sungguh indah.
Santo Paulus berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Tuhan” (Roma 8:28). Tuhan memberkati.